Batu alam emang udah dari sananya cakep. Tapi… finishing-nya yang bikin dia kelihatan makin keren (atau sebaliknya). Nah, buat kamu yang lagi ngelirik batu serai Bali buat proyek rumah, jangan cuma mikir soal ukuran atau harga. Jenis finishing batu serai Bali juga wajib masuk radar.
Soalnya, finishing bukan cuma soal tampilan. Ada hubungannya sama fungsi, kenyamanan, sampai perawatan jangka panjang. Yuk kita bahas satu per satu.
Batu Serai Bali: Si Klasik yang Tetap Digemari
Batu serai Bali, atau sering juga disebut batu hijau Bali, punya ciri khas warna hijau keabu-abuan dengan serat-serat halus. Nggak terlalu mencolok, tapi justru di situlah letak keanggunannya.
Banyak dipakai di dinding luar, pilar, hingga kolam renang. Tapi, meski jenis batunya sama, tampilan akhirnya bisa beda 180 derajat—tergantung dari finishing-nya. Jenis finishing batu serai Bali:
1. Finishing Alami: Raw Tapi Berkarakter
Ini dia yang paling basic: finishing alami alias batu yang nggak banyak “dipermak”. Permukaannya tetap kasar dan bertekstur seperti saat dipotong dari gunung. Biasanya hanya dirapikan sedikit bagian sisinya.
Cocok untuk:
- Dinding luar
- Taman atau landscape
- Aksen rustic atau natural look
Kelebihan:
- Tampilannya alami banget
- Anti licin
- Harga relatif murah
Kekurangan:
- Susah dibersihkan
- Kurang cocok untuk area dalam ruangan
2. Finishing Bakar: Tambah Tekstur, Tambah Kesan Unik
Kalau pengen tampilan yang lebih “berjiwa”, finishing bakar bisa jadi pilihan. Permukaan batu dibakar sampai keluar tekstur kasar dan warna yang lebih dalam.
Cocok untuk:
- Dinding fasad
- Pilar rumah
- Elemen dekoratif outdoor
Kelebihan:
- Lebih artistik
- Nggak licin
- Tahan cuaca ekstrem
Kekurangan:
- Harga sedikit lebih tinggi dari finishing alami
- Nggak semua supplier punya opsi ini
3. Finishing Rata Mesin (Sikat): Rapi Tapi Nggak Licin
Buat kamu yang suka tampilan clean tapi tetap bertekstur, finishing rata mesin atau sikat adalah jalan tengah yang menarik. Permukaannya diratakan pakai mesin, tapi tetap ada tekstur halus yang bikin nggak licin.
Cocok untuk:
- Lantai carport
- Teras
- Area semi outdoor
Kelebihan:
- Lebih mudah dibersihkan
- Tampilan lebih rapi dari finishing alami
- Masih tetap aman dipijak
Kekurangan:
- Kurang cocok untuk area yang butuh tampilan mewah
4. Finishing Honed (Poles Doff): Elegan Buat Area Dalam
Nah, kalau pengen tampilan batu yang halus dan elegan, finishing honed atau poles doff ini cocok banget. Permukaan batu dipoles sampai rata dan halus, tapi nggak mengilap seperti poles glossy.
Cocok untuk:
- Interior dinding
- Kamar mandi kering
- Lantai dalam ruangan
Kelebihan:
- Mewah dan bersih
- Mudah dibersihkan
- Cocok untuk desain modern minimalis
Kekurangan:
- Bisa jadi licin kalau basah
- Perlu perawatan lebih rutin
Jadi, Mana Finishing yang Paling Cocok?
Tergantung kebutuhan dan selera. Kalau kamu mau nuansa alami dan adem, finishing alami atau bakar bisa jadi jagoannya. Tapi kalau pengen yang bersih dan modern, finishing honed lebih pas.
Berikut tabel singkat perbandingannya:
Finishing | Tekstur | Estetika | Lokasi Ideal |
Alami | Kasar | Natural | Outdoor, taman |
Bakar | Kasar | Artistik | Pilar, fasad |
Rata Mesin/Sikat | Sedang | Clean rustic | Teras, carport |
Honed | Halus | Mewah | Interior, kamar mandi |
Tips Pilih Finishing Batu Serai Bali
- Pikirkan lokasi pemasangan: dalam atau luar ruangan?
- Sesuaikan dengan gaya rumah: klasik, tropis, atau modern?
- Jangan lupakan faktor cuaca dan perawatan.
- Minta sampel kecil dulu sebelum order banyak.
Penutup: Finishing Itu Investasi Gaya
Di dunia batu alam, finishing itu kayak make-up. Sama-sama cantik, tapi hasil akhirnya bisa beda jauh tergantung treatment-nya. Jadi, pilih finishing batu serai Bali bukan cuma soal estetika, tapi juga fungsi dan kepraktisan.
Mau yang natural, kasar, halus, atau bakar-bakaran—semua sah, asal tahu apa yang kamu butuhkan. Happy hunting batu, ya!